Model Prototipe yang coba dibuat oleh Prof. Mike Edmunds dari University of Cardiff
Teknologi
Komputerisasi di Jaman Purba. Jangan bayangkan seperti superkomputer
yang tersusun dari ratusan mesin berprosesor yang saling terhubung tapi
superkomputer purba di sini menggambarkan alat yang cara kerjanya sangat
kompleks di jamannya, jauh dari perkiraan para ilmuwan.
Jauh
sebelum kalkulator dan komputer analog dikembangkan, pelaut Eropa telah
mengenal alat hitung yang memiliki cara kerja sangat kompleks. Alat
yang diperkirakan dibuat sekitar dua abad Sebelum Masehi ini, sepertinya
dipakai untuk menghitung informasi astronomi secara akurat.
Meski
telah ditemukan sejak 1902, fungsi alat yang disebut Mesin Antikythera
(Antikythera Mechanism) tersebut masih menjadi misteri. Saat ditemukan
dari sebuah kapal Romawi Kuno yang karam di Pulau Antikythera, Yunani,
arkeolog Valerios Stains melihat roda-roda bergigi di antara serpihan
artefak lainnya.
Setelah
dikumpulkan, terdapat 82 pecahan yang mengandung 30 roda bergigi buatan
tangan dari bahan perunggu. Pecahan yang terbesar mengandung 27 roda
bergigi.
Para
peneliti yakin alat ini saat masih utuh ditempatkan dalam kotak kayu
dengan dua pintu dan dilengkapi cara menggunakannya. Untuk memperoleh
hasil perhitungan mungkin pemakainya harus memutar engkol.
"Mekanisme
kerja alat ini jauh lebih kompleks daripada alat hitung yang
dikembangkan setidaknya 1000 tahun sesudahnya," tulis para peneliti
dalam jurnal Nature edisi terbaru. Meski demikian asal-usul dan tujuan
pembuat alat ini belum diketahui sampai sekarang.
Planet-planet
Walaupun
bentuk rincinya tidak jelas terlihat, peneliti gabungan dari Inggris,
Yunani, dan AS bisa merekonstruksi modelnya menggunakan tomografi
sinar-X. Hasil pemindaian menunjukkan ada angka-angka, gambar-gambar
zodiak, dan kalender Mesir yang tergambar di bagian tengah struktur
utama. Di bagian belakangnya, terdapat informasi yang sepertinya
menggambarkan siklus bulan dan pola gerhana.
Sepertinya,
pembuatnya juga telah merancang agar alat ini dapat memodelkan bidang
langit dengan akurat. Misalnya, Bulan pada saat-saat tertentu bergerak
lebih cepat karena rotasinya yang elips sehingga dibuatlah roda bergigi
dengan ukuran berbeda-beda untuk mengaturnya.
Peneliti
juga mampu menerjemahkan lebih banyak tulisan yang menjelaskan
mekanisme kerja alat hingga dua kali lipat dari hasil yang telah dicapai
sebelumnya. Kombinasi angka dan tulisan menunjukkan bahwa alat ini
mungkin juga digunakan untuk menghitung pergerakan planet-planet.
Sebab,
disebutkan pula kata Venus dan stasioner yang cenderung menjelaskan
peradaran planet. Beberapa menduga Mesin Antikythera hanya menampilkan
Venus dan Merkurius, tapi sebagain peneliti yakin juga dipakai untuk
menandai pergerakan planet-planet lainnya.
"Kalau
melihatnya, Anda pasti bertopang dagu dan berpikir, gila! memang
cerdas. Ini desain teknis yang brilian," ujar Profesor Mike Edmunds,
profesor astrofisika dari Universitas Cardiff.
sumber: http://feedproxy.google.com/~r/Strov/~3/Y00FAvSzLjM/misteri-super-komputer-purba.html
.
0 komentar:
Post a Comment