Malang benar nasib Ari (12). Buah hati dari pasangan Ernawati dan Nurali ini, mungkin harus menahan rasa malu karena sekujur tubuhnya bersisik seperti ular.
Ari dan kedua orang tuanya merupakan warga Jalan Palem Indah RT 07/01, Kelurahan Ponduk Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang, Banten.
Dikatakan Sharfan kakek Ari bahwa, kelainanan kulit tersebut sudah terjadi sejak cucu kesayangannya itu lahir. Percaya atau tidak, menurut Sharfan, penyebabnya adalah karena kesalahan Ernawati, ketika masih mengandung umur 4 bulan.
Ari dan kedua orang tuanya merupakan warga Jalan Palem Indah RT 07/01, Kelurahan Ponduk Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang, Banten.
Dikatakan Sharfan kakek Ari bahwa, kelainanan kulit tersebut sudah terjadi sejak cucu kesayangannya itu lahir. Percaya atau tidak, menurut Sharfan, penyebabnya adalah karena kesalahan Ernawati, ketika masih mengandung umur 4 bulan.
Ernawati saat itu menyiksa seekor biawak yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya. Penyiksaan itu dilakukan Ernawati, dengan cara mengikat perut, kaki, serta tangan Biawak. "Ibunya saat itu mempermainkan dan menyiksa biawak itu," kata Sharfan.
Bahkan, dia dan tetangga lainnya sudah sering menegur Ernawati tapi tidak dihiraukan. Dugaan penyebab itu semakin diperkuat dengan adanya tanda seperti bekas ikatan tambang di bagian perut Ari. "Tapi sekarang sudah sedikit menghilang," jelasnya.
Menurut keterangan dokter, seperti dituturkan Sharfan, ada kelainan kulit pada cucunya itu. Kelainan kulit itu dinilai sangat sulit untuk disembuhkan.
Sementara itu, kini Sharfan semakin bingung dan takut akan kondisi kejiwaan cucunya. Sang cucu akan terus menjadi bahan ledekan teman-temannya yang sering memanggilnya dengan sebutan Komodo.
Tidak hanya itu saja, sejumlah sekolah yang didatangi juga enggan menerima Ari. Padahal cucunya termasuk pintar. "Biar tidak sekolah cucu saya sudah bisa baca dan tulis. Ya sudahlah pasrah saja," ucapnya.
Tidak demikian dengan Ari. Dia terlihat sangat percaya diri dan ingin bersekolah. Bahkan, dirinya terlihat tidak minder walaupun teman-teman seusianya meledeknya dengan sebutan Komodo. "Saya mau sekolah biar bisa jadi tentara," harap Ari.
Bahkan, dia dan tetangga lainnya sudah sering menegur Ernawati tapi tidak dihiraukan. Dugaan penyebab itu semakin diperkuat dengan adanya tanda seperti bekas ikatan tambang di bagian perut Ari. "Tapi sekarang sudah sedikit menghilang," jelasnya.
Menurut keterangan dokter, seperti dituturkan Sharfan, ada kelainan kulit pada cucunya itu. Kelainan kulit itu dinilai sangat sulit untuk disembuhkan.
Sementara itu, kini Sharfan semakin bingung dan takut akan kondisi kejiwaan cucunya. Sang cucu akan terus menjadi bahan ledekan teman-temannya yang sering memanggilnya dengan sebutan Komodo.
Tidak hanya itu saja, sejumlah sekolah yang didatangi juga enggan menerima Ari. Padahal cucunya termasuk pintar. "Biar tidak sekolah cucu saya sudah bisa baca dan tulis. Ya sudahlah pasrah saja," ucapnya.
Tidak demikian dengan Ari. Dia terlihat sangat percaya diri dan ingin bersekolah. Bahkan, dirinya terlihat tidak minder walaupun teman-teman seusianya meledeknya dengan sebutan Komodo. "Saya mau sekolah biar bisa jadi tentara," harap Ari.
0 komentar:
Post a Comment