Air yang keluar dari mata umumnya bening, tidak berwarna. Tidak seperti kebanyakan orang, air mata Calvino, Twinkle, dan Rashida bukan air melainkan darah.
Betapa terkejutnya remaja lelaki berusia lima belas tahun yang berasal dari Tennessee Amerika Serikat ini. Ketika di suatu sore setelah mandi, saat menatap wajahnya di depan kaca, matanya tiba-tiba berlereran air mata. Bukan sembarang air mata namun air mata darah! Warna merah darah begitu jelas membasahi pipinya. Nampak begitu mengerikan. Pipinya pun menjadi merah menyala.
Seketika dia panik dan berteriak memanggil ibunya. Remaja bernama Calvino Inman tersebut sangat ketakutan dan kekuatiran dirinya akan meninggal begitu menghantuinya.
Sang ibu, Tammy Mynatt, tidak kalah panik. Dengan serta merta, ia bergegas membawa anaknya ke rumah sakit. Namun, begitu sampai di ruangan emergency, air mata darah Calvino berhenti secara tiba-tiba, ujug-ujug berhenti mengalir. Sama misterius dengan kemunculannya.
Karena pihak keluarga tidak bisa menerangkan kepada dokter apa yang sebenarnya terjadi, dokter menyuruh pulang. Ibu dan anak kembali ke rumah dengan perasaan takut dan heran luar biasa. Yang menyakitkan, ketidakmampuan sang ibu untuk menjelaskan kejadian tersebut membuat dia dituduh telah mengada-ada. Hanya untuk mencari perhatian.
Rasa kecewa atas perlakuan dari pihak rumah sakit ditelannya, walau rasa penasaran luar biasa makin membuncah. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Calvino tumbuh seperti remaja lainnya. Normal dan tidak ada yang aneh selama ini. Air mata darah tiba-tiba saja muncul tanpa angin, tanpa hujan.
Anehnya, beberapa hari kemudian, saat keluarga tersebut sedang camping, mata Calvino tiba-tiba kembali mengeluarkan darah. Kejadian ini karuan makin membuat sang ibu tambah panik. Ia pun langsung membawanya ke rumah sakit kembali.
Fenomena aneh ini tidak mampu diungkap oleh dokter. Apa yang dialami oleh Calvino tidak bisa diterangkan secara medis. Calvino diperiksa menggunaka MRI, CT scan, dan ultrasound. Namun hasil tes tidak menununjukkan gejala-gejala ketidaknormalan. Inilah yang membuat para dokter semakin penasaran. "Kami tidak tahu bagaimana menghentikan air mata darah ini," ujar sang ibu mengingat perkataan dokter.
Dr. Barret G. Haik, Direktur Universitas Hamilton Eye Institute di Tennessee, menjelaskan bahwa fenomena air mata darah dalam istilah kedokteran disebut dengan haemolacria. Penyakit ini biasa diidap oleh seseorang yang mengalami trauma yang sangat ekstrim ataupun seseorang yang mengalami luka serius di bagian kepala. Walau demikian, apa yang terjadi pada Calvino masih sebuah misteri. Sebuah kasus yang sangat langka sekaligus menarik. Februari 1992 hingga Januari 2003, Dr. Haik dan timnya melakukan studi mengenai kasus air mata darah. Mereka menemukan hanya empat kasus selama rentang waktu studi.
Yang kemudian membuat Calvino stress adalah ejekan dari teman-teman sekolahnya. Dalam keadaan stress, muka Calvino akan memerah dan dari matanya akan mengalir anak sungai berwarna merah segar, air mata darah. Darah dari mata Calvino memang datang secara tiba-tiba. Munculnya kadang sampai tiga kali dalam sehari dan akan terus mengalir selama 20 menit sampai satu jam. Teman-temannya mengejek Calvino sedang kesurupan atau dikuasai kekuatan gelap.
Menurut Calvino, seringkali matanya tiba-tiba terasa gatal. Ketika sedang mengusap-usap mata, kemudian dia merasakan matanya menjadi basah dan air mata darah mengalir deras. Bahkan konon menurutnya, jika air mata darah ini mengalir, dia merasakan panas. Jika sudah demikian, dia akan merasa ketakutan sekali dan sering mengeluh kepada ibunya. "Mum, am I going to die?". Tentu saja hal ini sangat menyedihkan ibunya.
Dear KoKiers,
Beberapa tahun sebelum kasus Calvino mencuat dan menjadi perhatian dalam dunia kedokteran, di sudut dunia lain, di India, ada kasus serupa terjadi. Seorang remaja putri bernama Rashida Khatoon, gadis yang berasal dari bagian utara India ini juga mengeluarkan air mata darah.
Jika Calvino terkadang merasakan sensasi panas jika sedang mengeluarkan air mata darah, hal ini tidak terjadi pada Rashida. Menurut gadis ini, dia tidak merasakan apapun. Hanya, setiap kali darah keluar dari matanya, dia merasa shock dan ketakutan.
Selain Rashida dan Calvino, ada juga seorang gadis cilik berusia sekitar 13-14 tahun. Dia bernama Twinkle Dwivendi yang ternyata juga mengalami hal serupa. Bahkan, bisa dikata jauh lebih mengerikan daripada Calvino mapun Rashida yang hanya mengeluarkan darah dari matanya. Twinkle mengeluarkan darah selain dari sepasang matanya juga dari kepala, tangan, kaki, dan beberapa pori-pori disekujur tubuhnya, sehingga nampak mengerikan. Tubuhnya pun seperti mandi darah.
Twinkle mengeluarkan darah beberapa kali dalam sehari, bahkan kadang-kadang sampai lima puluh kali dalam sehari. Darah akan menetes dari segenap pori-pori tubuhnya sehingga membuat Twinkle nampak sepperti habis mandi darah segar.
Pendarahan ini bermula pada bulan Juli 2007. Ketika itu, gadis ini tiba-tiba mengeluarkan darah melalui mulutnya. Semenjak itu, kejadian aneh ini terus terjadi dan sampai saat ini Twinkle pun menerima donor darah beberapa kali sebagai ganti darah yang hilang. Tidak heran jika dalam kesehariannya, wajah Twinkle selalu pucat dan tubuhnya nampak lemah karena kehilangan darah sangat banyak.
Seperti dikutip dari Daily Telegraph, Twinkle sering mengalami pendarahan yang sangat hebat sehingga menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Saat bangun tidur, tidak jarang dia sudah dalam keadaan mandi darah segar.
Berbagai media mulai ramai memberitakan fenomena ini. Bahkan, fenomena Twinkle disiarkan oleh National Geographic Channel pada bulan September lalu.
Medis vs Klenik
Sampai berita ini diturunkan, para dokter belum berhasil mendiagnosa secara medis kejadian air mata darah. Fenomena ini tentu saja menimbulkan berbagai macam reaksi masyarakat. Ada yang percaya bahwa kejadian ini berhubungan dengan agama (baca: kutukan yang berpangkal dari kepercayaan). Ada pula yang percaya bahwa kejadian air mata darah hanya merupakan kelainan medis belaka.
Berbagai teori berkembang di masyarakat. Di Amerika, kelainan pada Calvino lebih dilihat dari segi medis. Reaksi secara agama tidak begitu gencar di sana.
Tidak demikian yang terjadi di India dimana masyarakatnya masih percaya klenik dan tahayul. Para orang suci lokal di mana Rashida tinggal serta merta mengumumkan keajaiban yang menimpa Rashida. Mereka melihat fenomena ini sebagai pertanda suci. Tidak heran, banyak masyarakat berbondong-bondong menyaksikan butiran-butiran darah yang keluar dari sepasang mata Rashida. Mereka menganggap peristiwa ini sebagai keajaiban serta membawa berkah luar biasa dan harus disakralkan. Mereka pun memberikan sesajen serta hadiah-hadiah kepada keluarga tersebut. Banyak pula yang memuja Rashida.
Tentu saja keajaiban yang menimpa kedua remaja beda benua tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. Keluarnya air mata darah kemungkinan terjadi akibat adanya trauma serius di kepala. Ini bisa dipicu dengan adanya tumor otak atau terjadi malfungsi saluran air mata (malfunction tear duct). Walau demikian, belum ada penjelasan rinci secara medik mengenai hal ini.
Mungkinkah Rashida dan Calvino menderita haemolacria? Masih sedikit sekali penjelasan mengenai hal ini selain fakta bahwa air mata yang dikeluarkan oleh penderita mengandung partikel darah yang pekat. Jika benar, tidak aneh jika air mata akan berwarna oranye atau kemerah-merahan karena air mata bercampur darah atau mengandung darah. Bisa juga terjadi, seluruh kelenjar air mata mengandung darah pekat sehingga air mata berwarna sangat merah layaknya warna darah segar.
Tangan, kepala, dan kaki Twinkle mengeluarkan darah walau secara kasat mata tidak ditemukan luka sedikitpun! Sungguh aneh bin ajaib. Apa yang menimpa Twinkle dipercaya oleh sebagian masyarakat setempat sebagai stigmata. Yaitu perantara atau korban yang menderita atas dosa orang lain sehingga melalui penderitaan yang dialaminya, dosa-dosa orang tersebut bisa diampunkan. Penduduk setempat ada juga yang percaya bahwa Twinke terkena kutukan keji. Menghadapi situasi seperti ini, keluarga Twinkle sudah berupaya keras untuk menyembuhkan gadis ini
Apa yang diyakini oleh masyarkat setempat tidak membuat keluarga Twinkle percaya begitu saja. Keluarga Twinkle yang berpandangan modern tidak memercayai hal-hal mistis. Mereka lebih memercayai penjelasan secara medis. Berbagai upaya dilakukan oleh orang tua Twinkle. Mereka pergi dari satu dokter ke dokter lainnya. Tidak saja upaya medis, mereka juga melakukan berbagai upaya yang bersifat spiritual. Berbagai cara sudah ditempuh namun belum berhasil secara memuaskan. Hal ini membuat orang tuanya sangat putus asa.
Begitu putus asa, ayahnya bahkan telah pergi ke kuil-kuil, gereja bahkan masjid untuk menemui orang-orang yang dianggap suci baik untuk mengobati maupun mendoakan secara tradisional. Namun upaya inipun tidak membawa hasil. Dokter di India menyimpulkan kondisi seperti ini merupakan kondisi ekstrim kelainan darah yang tidak bisa diobati.
Walau mengeluarkan darah secara terus menerus, Twinkle tidak merasakan sakit. Ia pun kerap mengalami pusing luar biasa jika kepalanya mengeluarkan darah dalam jumlah banyak. Semua itu tentu sangat menakutkan baginya. Teman-teman pun menjauhinya karena merasa jijik dengan keadaannya.
Konsultant haematologist Dr. Drew Provan, di Barts Hospital London, mengatakan yang dialami Twinkle bukan akibat penyumbatan darah. Tetapi, sesuatu yang disebut von Willebrand factor yang membantu platelets menempel pada pembuluh darah sehingga aliran darah tersumbat. "She may have Type II von Willebrand disease and she should see a coagulation doctor for treatment”, ujar Dr. Drew.
Masih Misteri
Kini tiga tahun sudah berlalu semenjak Twinkle mengeluarkan darah di beberapa anggota tubuhnya. Namun, kasus Twinkle masih tetap menjadi misteri dunia kedokteran. Begitu pula dengan kasus Rashida dan Calvino.
Kini tiga tahun sudah berlalu semenjak Twinkle mengeluarkan darah di beberapa anggota tubuhnya. Namun, kasus Twinkle masih tetap menjadi misteri dunia kedokteran. Begitu pula dengan kasus Rashida dan Calvino.
Sama halnya dengan keluarga Calvino, banyak orang menuduh keluarga Twinke hanya mengada-ada setelah kasus ini mencuat. Tetapi, para dokter belum berhasil memecahkan misteri ini. Padahal mereka telah melalukan serangkaian tes dan prosedur kedokteran termasuk transfusi darah kepada Twinkle.
Sekelompok ahli medik yang dipimpin oleh Dr. George Buchanan, baru-baru ini melakukan perjalanan ke India Utara utnuk meneliti keadaan Twinkle. Namun sampai sejauh ini, beliau hanya bisa berkomentar ,“She really suffers from a condition we have never seen before”.
Dear KoKiers,
Tidak dapat dipungkiri, menyaksikan seseorang menangis dengan air mata darah tentu akan sangat mengejutkan sekaligus menakutkan. Tak hanya penderita, tetapi juga orang lain yang melihatnya. Walau mungkin saja hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan yang langka, kita tidak bisa begitu saja menyalahkan masyarakat yang menganggapnya berhubungan dengan hal-hal mistis.
Di dalam kehidupan yang fana ini, banyak muncul kejadian yang bisa dijelaskan baik secara logika maupun tidak. Semua itu tentu saja tidak terlepas dari pengetahuan Sang Pencipta. Bagi yang percaya dengan hal ini menyakini akan adanya Blessing in disguise, yang mungkin belum kita ketahui. Ada berkah tersembunyi dan ini tidak lepas dari rencana Tuhan.
Apapun cobaan yang menimpa manusia hanyalah ujian bagi keimanan, apakah kita bisa menerima keadaan dan bersabar ataukah berputus asa. Demikian juga apa yang terjadi pada Calvino, Rashida, dan Twinkle. Keadaan mereka hanya secuil misteri yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia. Tinggal cara masing-masing individu dalam menyikapi fenomena aneh dan unik ini, bersabar dengan tetap tidak meninggalkan upaya untuk mencari pengobatan atau putus asa dan hanya pasrah.
Dan dari segi kedokteran, keadaan Calvino, Rashida, dan Twinkle merupakan tantangan bagi ahli medis untuk memecahkan misteri aneh ini. Jika memang hal ini terjadi karena adanya kelainan tubuh, tentu ada obatnya. Tuhan memberi penyakit, Dia tentu memberi obatnya. Walahu a'lam bisawab